Ridwan Kamil Resah dengan Ulah Hacker Bjorka
Ridwan Kamil Resah dengan Ulah Hacker Bjorka, Gubernur Jawa Barat Ridwan ikut resah dengan aksi hacker Bjorka yang bikin gaduh seantero nusantara.
Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat supaya memberikan jaminan data-data pribadi warga negara tak bocor dan di salah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Intinya, kami mewakili masyarakat Jawa Barat juga yang resah memohon ada sebuah upaya-upaya yang maksimal dari pemerintah pusat,
terkait keresahan banyaknya seliweran data-data masyarakat yang di pergunakan tidak semestinya, kata Kang Emil, sapaan akrabnya).
Ia mengatakan, sebelum kemunculan Bjorka, isu kebocoran data juga muncul saat verifikasi parpol politik berlangsung. Banyak warga Jabar yang diketahui turut dicatut namanya menjadi anggota parpol tertentu jelang Pemilu 2024 dilaksanakan.
Kini, dengan ditambah kehadiran Bjorka, Kang Emil meminta ada upaya serius dari pemerintah dalam melindungi data pribadi warga negara. Sebab menurutnya, kehebohan yang saat ini muncul bukan perkara biasa dan tak bisa dianggap sepele.
Ada yang tercatut dalam pendaftaran partai politik, dan kemarin ada hackers Bjorka itu bikin heboh nasional, mengekspos data pribadi tokoh-tokoh nasional. Jadi ini bukan hal biasa-biasa, harus disikapi dengan sebuah cara strategi yang memang kewenangannya ada di pemerintahan pusat, ungkapnya.
Ridwan Kamil berharap upaya perlindungan data pribadi tersebut segera dilakukan pemerintah. Sebab ia tak menampik, bisa saja data pribadinya juga diretas bahkan digunakan untuk hal-hal tak bertanggungjawab.
Mudah-mudahan ada sebuah upaya, sehingga kebocoran data itu apakah dengan perlindungan undang-undang ataupun aksi menenangkan masyarakat. Termasuk saya pun yakin, data saya geh pasti (ada diretas), katanya.
5 Kebocoran Data di RI yang Diumbar Hacker Bjorka
Hacker Bjorka tengah menjadi buah bibir di dunia maya, khususnya di jagat Twitter. Pasalnya, ia mengaku berhasil meretas dan membobol sistem keamanan sejumlah platform di Indonesia.
Hacker anonim ini mengaku telah mengantongi hingga miliaran data pribadi warga Indonesia. Sebundel data yang diperoleh secara ilegal itu, dijual dengan harga yang tak murah di suatu situs internet.
Walau begitu, data-data yang diedarkan belum terverifikasi keabsahannya. Pasalnya, sejumlah data yang diklaim telah dibocorkan itu dibantah. Di kutip, berikut data-data yang diklaim telah dibocorkan oleh Bjorka.
1. Kebocoran Data Pelanggan IndiHome
Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data-data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.
Jadi fungsinya bukan sebagai email, jelas Reza.
Lanjutnya, Reza mengatakan kalau format telkom.net ini, digunakan Telkom sebagai domain atau user id IndiHome. Lalu ia mengatakan bahwa tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan browsing history dan data pribadi, secara berdampingan.
2. Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar
Tak hanya sampai di situ, Bjorka terus membuat kehebohan di dunia maya. Target selanjutnya, mengarah kepada kebocoran yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar.
Sang hacker mengungkapkan, memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.
Disampaikan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, saat ini Kominfo melakukan investigasi dengan menggandeng pihak-pihak terkait, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Namun, masih menjadi pertanyaan dari mana sebenarnya sumber data itu berasal. Semuel menyampaikan, Ditjen PPI Kementerian Kominfo hanya menyimpan data SIM Card dalam bentuk agregat, seperti seberapa banyak pelanggan aktif di operator seluler.
Ia memaparkan, ketika pelanggan melakukan pendaftaran nomor telepon prabayar, maka data seperti NIK dan nomor KK, itu masuk ke operator. Nah, saat ini masih dilakukan pengecekan dan memvalidasi dengan berkoordinasi ke Dukcapil, terkait dugaan kebocoran data SIM card prabayar itu.
3. Kebocoran Data KPU
Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data penduduk Indonesia, di mana dugaan saat ini milik KPU. Serupa dengan data-data di atas, sang hacker juga membagikannya di forum online Breached.to.
Data-data tersebut berukuran 20GB dan berisi informasi seperti NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Bjorka sendiri menjualnya seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.
KPU RI pun buka suara terkait tudingan kebocoran tersebut. Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menegaskan, dugaan data yang bocor itu bukan milik KPU.
Setelah kami analisa, coding yang dilakukan dalam situs yang dimaksud bukan merupakan data yang dimiliki KPU, kata Betty dalam keterangannya.
Betty menambahkan, KPU tengah berkoordinasi dengan tim satgas siber KPU. Ia juga mengklaim, bahwa seluruh sistem informasi yang dimiliki KPU masih terjamin keamanannya.
4. Kebocoran Data Dokumen Rahasia Presiden Republik Indonesia
Aktivitas nyolong data yang dilakukan Bjorka masih berlanjut. Bahkan setelah menyebut Kominfo bodoh, dia menargetkan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia.
Setelah mengumumkan rencananya di Telegram, hacker ini pun beraksi, dan kembali mengklaim berhasil merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB. Di dalamnya, total ada 679.180 dokumen.
Kendati demikian, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden bocor. Ia menyatakan bahwa itu kabar bohong.
Hoax itu, dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran, kata Wawan kepada.
5. Kebocoran Data Pribadi Menkominfo Johnny G Plate
Kebocoran data yang terbaru datang secara personal dari Menkominfo Johnny G Plate. Dari tangkapan layar yang dibagikan oleh DarkTracer, ada beberapa informasi pribadi Johnny, seperti nomor telepon, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, KK, alamat rumah, nama istri dan masih banyak lagi.
Selain itu, Bjorka juga mengancam akan membobol data MyPertamina. Ia menyatakan, melakukan ini dalam upaya mendukung orang-orang yang berdemo mengenai harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
baca juga: Netizen Soroti Tingkah Gisella Anastasia 1